Pasangan kerangka yang diekskavasi dari sebuah kapel yang hilang di sebuah county, wilayah semacam kabupaten, di Inggris ditemukan dengan tangan saling bergandengan, dengan jari-jari yang terjalin.
Tim arkeolog dari University of Leicester Archaeological Services (ULAS) bekerja sama dengan para relawan menjalankan proyek ekskavasi selama 4 tahun di situs yang menghadap desa kecil Hallaton.
Vicki Score, manajer proyek ULAS mengatakan, pasangan tengkorak tersebut dimakamkan dalam satu liang, padahal masih banyak ruang dalam pemakaman itu untuk menguburkan mereka secara terpisah.
Selain pasangan yang saling bergandengan itu, 11 kerangka lain juga ditemukan, yang belum dianalisa lebih lanjut, meski sejumlah temuan sudah dihasilkan.
Score mengatakan, salah satu kerangka adalah pria berusia 46 tahun yang ditemukan dengan bekas trauma pada kepala, diduga akibat senjata tajam seperti kapak tempur (pole axe). Ada juga lelaki berusia pertengahan 20-an tahun, dengan gigi yang menunjukkan trauma masa kecil yang berat selama 9 tahun pertama hidupnya.
"Ia dikuburkan dalam posisi tak biasa di liang lahat, dengan kaki terentang, lengan tertekuk pada siku, dan tangan terselip di bawah dagu," kata Score seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Jumat (19/9/2014).
"Kami tak tahu mengapa ia dikuburkan seperti itu. Mungkin akibat kondisi medis."
Kedua kerangka yang bergandengan diketahui memiliki lesi atau luka pada tengkorak mereka, mungkin akibat kutu-kutu. Para peneliti berharap menemukan lebih banyak petunjuk soal pemakaman kuno itu.
"Kami melihat kerangka yang sama sebelumnya, dari Leicester, di mana pasangan dimakamkan bersama dalam satu liang lahat. Pertanyaan utamanya, mengapa mereka dikuburkan di sana?" kata Score.
Diduga kapel di mana makam berada, dulu dijadikan tempat ziarah. Atau mungkin juga gereja utama di wilayah itu menolak memakamkan mayat-mayat itu, karena mereka kriminal, orang asing, atau berpenyakit.
Score menambahkan, situs arkeologi Romawi yang berada di bawah kapel menyiratkan bahwa sesuatu yang penting sudah ada di sana, yang membuatnya menjadi tempat istimewa.
Temuan lain yang dihasilkan tim arkeolog termasuk dinding dan lantai keramik, fragmen dinding, plester dinding, ubin, dan teralis jendela. Uang logam perak dari Abad ke-12 dan ke-16 memberikan petunjuk kapan kapel itu digunakan.
Pada tahun 2000 lalu, sejumlah harta karun Hallaton ditemukan, termasuk koin Zaman Besi, bagian helm Romawi, dan sisa-sisa perayaan.
Selain kerangka pasangan yang saling bergandengan, Hallaton juga menjadi lokasi temuan kerangka penguasa Abad ke-15, Richard III yang ditemukan di bawah lapangan parkir pada 2012.
Artikel ini dikutip dari Pasangan Ini Bergandengan Tangan Selama 700 Tahun
Tengkorak pasangan yang bergandengan tangan selama 700 tahun (University of Leicester Archaeological Services )
Vicki Score, manajer proyek ULAS mengatakan, pasangan tengkorak tersebut dimakamkan dalam satu liang, padahal masih banyak ruang dalam pemakaman itu untuk menguburkan mereka secara terpisah.
Selain pasangan yang saling bergandengan itu, 11 kerangka lain juga ditemukan, yang belum dianalisa lebih lanjut, meski sejumlah temuan sudah dihasilkan.
Score mengatakan, salah satu kerangka adalah pria berusia 46 tahun yang ditemukan dengan bekas trauma pada kepala, diduga akibat senjata tajam seperti kapak tempur (pole axe). Ada juga lelaki berusia pertengahan 20-an tahun, dengan gigi yang menunjukkan trauma masa kecil yang berat selama 9 tahun pertama hidupnya.
"Ia dikuburkan dalam posisi tak biasa di liang lahat, dengan kaki terentang, lengan tertekuk pada siku, dan tangan terselip di bawah dagu," kata Score seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Jumat (19/9/2014).
"Kami tak tahu mengapa ia dikuburkan seperti itu. Mungkin akibat kondisi medis."
Tim waktu melakukan pengalian :
"Kami melihat kerangka yang sama sebelumnya, dari Leicester, di mana pasangan dimakamkan bersama dalam satu liang lahat. Pertanyaan utamanya, mengapa mereka dikuburkan di sana?" kata Score.
Diduga kapel di mana makam berada, dulu dijadikan tempat ziarah. Atau mungkin juga gereja utama di wilayah itu menolak memakamkan mayat-mayat itu, karena mereka kriminal, orang asing, atau berpenyakit.
Score menambahkan, situs arkeologi Romawi yang berada di bawah kapel menyiratkan bahwa sesuatu yang penting sudah ada di sana, yang membuatnya menjadi tempat istimewa.
Temuan lain yang dihasilkan tim arkeolog termasuk dinding dan lantai keramik, fragmen dinding, plester dinding, ubin, dan teralis jendela. Uang logam perak dari Abad ke-12 dan ke-16 memberikan petunjuk kapan kapel itu digunakan.
Pada tahun 2000 lalu, sejumlah harta karun Hallaton ditemukan, termasuk koin Zaman Besi, bagian helm Romawi, dan sisa-sisa perayaan.
Selain kerangka pasangan yang saling bergandengan, Hallaton juga menjadi lokasi temuan kerangka penguasa Abad ke-15, Richard III yang ditemukan di bawah lapangan parkir pada 2012.
Artikel ini dikutip dari Pasangan Ini Bergandengan Tangan Selama 700 Tahun
0 komentar:
Posting Komentar